Terdapat beberapa aturan dalam menentukan safety sign, salah satunya adalah standar ukuran rambu K3. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang elemen apa saja yang penting dalam menentukan safety sign, berikut pembahasannya untuk Anda.
Elemen Penting dalam Menentukan Rambu K3 & Standar Ukuran Rambu k3
Berikut ini merupakan beberapa elemen penting dalam menentukan rambu K3 yang perlu Anda ketahui.
1.    Safety Sign Assessment
Dengan melakukan safety sign assessment sebelum Anda menentukan safety sign, Anda dapat mengetahui rambu yang sesuai kebutuhan dan standar nasional maupun internasional, material safety sign yang sebaiknya dipilih, lokasi pemasangan safety sign yang tepat, standar ukuran rambu K3 yang sesuai dengan jarak pandang. Selain itu, Anda juga akan terhindar dari pemborosan karena pemasangan safety sign yang tidak sesuai dari segi bahan, lokasi yang tidak strategis, rambu rusak, dan lainnya.
2.    Desain dan Format Safety Sign
Setelah Anda mengetahui standar ukuran rambu K3, langkah selanjutnya adalah Anda perlu memahami bentuk, simbol, warna, hingga format desain safety sign yang sesuai standar. Bentuk yang biasa digunakan pada safety sign adalah segitiga, lingkaran, dan persegi.
Warna yang sesuai standar K3 adalah merah, oranye, kuning, hijau, biru, dan ungu. Sementara format desain safety sign terdiri dari tiga jenis, yakni one panel sign, two panel sign, dan three panel sign.
3.    Teks
Teks pada safety sign merupakan salah satu elemen penting dalam menentukan rambu k3. Hal ini dikarenakan teks mengandung pesan yang menyatakan sifat bahaya, konsekuensi apabila pekerja melakukan kontak dengan bahaya, serta instruksi bagaimana cara menghindari bahaya tersebut dengan jelas. Anda juga perlu mempertimbangkan ukuran font yang Anda gunakan. Pastikan jenis dan ukurannya cukup besar untuk dapat dibaca melalui jarak baca aman maupun kondisi penerangan yang kurang memadai.
4.    Material
Setelah Anda menentukan desain safety sign, penting juga untuk Anda perhatikan dalam menentukan material safety sign sesuai kondisi dan lokasi pemasangan safety sign. Apabila Anda salah memilih material safety sign, Anda akan harus sering mengganti safety sign dengan yang baru karena material yang digunakan mudah rusak atau tidak awet.
5.    Lokasi
Pastikan Anda menempatkan safety sign di tempat yang relevan dengan bahaya yang ada. Safety sign harus dapat dibaca minimal dari jarak 1,52 meter agar orang memiliki waktu yang cukup untuk mengikuti instruksi safety sign tersebut.
6.    Pelatihan
Setelah safety sign terpasang, Anda perlu memberikan pelatihan pada semua pekerja di perusahaan Anda mengenai arti safety sign yang dipasang di lingkungan kerja. Tujuannya adalah agar setiap pekerja memahami arti dan pesan yang terdapat dalam safety sign, mampu mengenali dan membedakan setiap rambu, mampu memahami upaya pencegahan yang disampaikan tiap safety sign, serta mematuhi safety sign selama bekerja.
Kunci Keberhasilan Penerapan Rambu K3 dalam Bekerja
Agar safety sign memberikan dampak yang efektif, perlu diiringi dengan program keselamatan dengan 6 kunci berikut.
1.    Komitmen dan Keterlibatan Manajemen
Dalam mengimplementasikan program K3 secara efektif harus dimulai dari manajemen teratas dan tim manajemen. Komitmen dan keterlibatan dari manajemen teratas dan jajaran manajemen adalah hal mendasar dan penting untuk menggerakkan keterlibatan pekerja dalam mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
2.    Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko
Ketika bahaya di tempat kerja telah teridentifikasi, selanjutnya perlu dilakukan evaluasi potensial efeknya agar dapat menentukan prioritas pengendalian menggunakan sistem rating dari risiko.
3.    Kebijakan dan Peraturan K3 Dibuat Tertulis
Salah satu cara untuk menciptakan safety culture, peraturan K3 perlu dibuat secara tertulis untuk meminimalkan kekeliruan ketika bekerja. Dalam membuat kebijakan dan peraturan K3, gunakan istilah yang jelas, mudah dipahami, tidak ambigu, tegas, serta lugas.
4.    Pelatihan Pekerja
Pelatihan K3 adalah program yang amat penting khususnya bagi pekerja baru untuk mencegah terjadinya PAK dan kecelakaan kerja. Berdasarkan penelitian, pelatihan K3 dapat membantu meningkatkan kompetensi dan pengetahuan yang dimiliki pekerja sehingga berdampak pada berkurangnya angka kecelakaan kerja.
5.    Pelaporan dan Penyelidikan Kecelakaan Kerja
Jika terjadi kecelakaan baik itu menyebabkan cedera ringan atau berat, serta kerusakan aset perusahaan, pekerja harus segera melaporkan pada atasan.
6.    Rutin Melakukan Evaluasi Program K3
Setiap program K3 yang telah terlaksana perlu di pantau dan dilakukan pengukuran untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan program tersebut. Melalui evaluasi, manajemen dapat melakukan perbaikan atau menciptakan elemen baru agar dapat mengurangi risiko cedera dan kecelakaan kerja.
Related post: Mengenal Beragam Jenis Safety Sign & Fungsinya
Demikian pembahasan mengenai elemen penting dalam menentukan rambu k3. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Lakukan konsultasi lebih lanjut apabila masih ada yang ingin diketahui secara lebih rinci.