penyusunan laporan keberlanjutan sektor keuangan

Penyusunan Laporan Keberlanjutan Sektor Keuangan

Penyusunan laporan keberlanjutan atau sustainability report memberikan banyak manfaat bagi perusahaan (selengkapnya baca di sini). Kali ini kami akan membahas penyusunan laporan keberlanjutan untuk sektor keuangan.

Banyak isu penting yang terkait dengan dampak langsung pada indikator sosial, ekonomi dan lingkungan bagi industri sektor keuangan. Hal ini akan terlihat apabila diperhatikan dari sisi lain value chain yang terlibat dalam industri sektor keuangan. Misalnya sumber uang nasabah yang disimpan dalam Bank. Hal ini untuk menghindari bank menjadi tempat pencucian uang oleh teroris.

Pada industri sektor keuangan, yang perlu diperhatikan adalah asal uang nasabah dan kemana lembaga jasa keuangan (LJK) menaruh uang nasabah. Melalui investasi itulah LJK memiliki dampak ekonomi, sosial dan lingkungan. Misalnya, stakeholders akan menilai pembiayaan pada perusahaan rokok akan memiliki risiko lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pembiayaan di bisnis kesehatan.

Penyusunan Laporan Keberlanjutan Untuk Sektor Keuangan
Gambar oleh: Unsplash – Hello I’m Nik

Isu Lingkungan Terkait LJK Pada Standar GRI

GRI menekankan bahwa materialitas isu pada masing-masing sektor industri diuji dengan melakukan pembinaan hubungan dengan stakeholders. GRI telah mengeluarkan dokumen “Sustainability Topic per Sector: What Stakeholders Really Want To Know” untuk membantu industri mengetahui harapan dari stakeholders.

Untuk sektor bank, asuransi dan lembaga jasa keuangan lain terdapat 42 topik yang menjadi perhatian stakeholders. Dari 42 topik tersebut, ada 16 topik yang terkait dengan lingkungan. Topik tersebut adalah sumber material, pemanfaatan material, emisi CO2 yang berasal dari perjalanan bisnis, pengelolaan sampah kertas dan elektronik, desain untuk memberikan manfaat lingkungan, penelitian mendalam (due diligence) tentang risiko lingkungan, kebijakan lingkungan dalam pengembangan produk, penilaian dan manajemen risiko lingkungan, investasi di sektor yang berpengaruh pada kelestarian hutan, strategi value creation dalam jangka panjang, proporsi pengambilan keputusan (voting shares) dalam isu lingkungan, strategi menghadapi perubahan iklim, pertimbangan dalam pengambilan keputusan di lingkungan yang sensitif, strategi bisnis dalam menghadapi perubahan lingkungan jangka panjang, strategi bisnis dalam menghadapi bencana lingkungan, dampak lingkungan dari investasi, proses audit dan penapisan lingkungan dalam pengambilan keputusan investasi.

Perusahaan yang bisa berkelanjutan adalah perusahaan yang tidak hanya menjaga lingkungan yang masih baik (konservatif), tetapi juga mengembalikan lingkungan ke kondisi semula (restorative), bahkan menjadikan lingkungan semakin kuat mendukung kehidupan manusia dan makhluk lain (regenerative).

Peran OJK Dalam Keuangan Berkelanjutan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berperan untuk melakukan pengaturan dan pengawasan kepada seluruh lembaga jasa keuangan. Kebijakan yang disusun oleh lembaga jasa keuangan diharuskan tunduk terhadap regulasi yang dikeluarkan oleh OJK.

OJK sebagai lembaga penting dalam sektor keuangan, telah mengeluarkan roadmap yang merupakan paparan rencana kerja program berkelanjutan untuk industri jasa keuangan. Roadmap tersebut bertujuan memaparkan kondisi yang ingin dicapai dalam hal keuangan berkelanjutan di Indonesia dalam rencana jangka menengah dan rencana jangka panjang. Hal ini menimbulkan pentingnya pengungkapan terkait ekonomi, sosial dan lingkungan dengan pedoman Global Reporting Initiative (GRI) yang dilakukan oleh LJK di Indonesia. Melalui penyusunan laporan keberlanjutan, diharapkan lembaga jasa keuangan dapat terhindar dari investasi pada risiko lingkungan dan risiko sosial.

Standar GRI Sebagai Acuan Laporan Keberlanjutan LJK

GRI merupakan pedoman pelaporan berkelanjutan yang digunakan dengan tujuan memberikan laporan berkelanjutan kepada para pemegang saham. GRI bertujuan memberikan kewenangan pada perusahaan untuk mengukur dan mengungkapkan kondisi ekonomi, lingkungan, sosial dan tata kelola (corporate governance). GRI Sustainability Reporting Guidelines menjadi acuan dalam penyusunan laporan keberlanjutan.

GRI menjadi sarana internal untuk mengevaluasi konsistensi kebijakan berkelanjutan dan strategi yang digunakan oleh perusahaan dalam pencapaian bisnis berkelanjutan. GRI juga mendapat dukungan kuat dari perusahaan, LSM, dan stakeholders dalam lingkup luas.

Dasar Hukum Penyusunan Laporan Keberlanjutan Untuk Sektor Keuangan

penyusunan laporan keberlanjutan untuk sektor keuanganPOJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik mewajibkan Lembaga Jasa Keuangan untuk menyusun laporan keberlanjutan, menyampaikannya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan mempublikasikan laporan keberlanjutan tersebut melalui situs resmi atau media massa.

Lembaga Jasa Keuangan (LJK) adalah lembaga yang melaksanakan kegiatan di sektor perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya. Sementara itu, lembaga jasa keuangan lainnya adalah pegadaian, lembaga penjaminan, lembaga pembiayaan ekspor Indonesia, perusahaan pembiayaan sekunder perumahan dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pegadaian, penjaminan, lembaga pembiayaan ekspor Indonesia, perusahaan pembiayaan sekunder perumahan dan badan penyelenggara jaminan sosial.

Melalui penerapan laporan keberlanjutan untuk sektor keuangan, diharapkan industri sektor jasa keuangan memberikan dukungan menyeluruh untuk ikut menciptakan pertumbunhan ekonomi berkelanjutan dengan menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.

Penerapan keuangan berkelanjutan berpedoman pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

  1. Prinsip investasi bertanggung jawab
  2. Prinsip strategi dan praktik bisnis berkelanjutan
  3. Prinsip pengelolaan risiko sosial dan lingkungan hidup
  4. Prinsip tata kelola (corporate governance)
  5. Prinsip komunikasi yang informatif
  6. Prinsip inklusif
  7. Prinsip pengembangan sektor unggulan prioritas
  8. Prinsip koordinasi dan kolaborasi

Dalam penyususunan laporan keberlanjutan, Anda bisa bekerja sama dengan jasa penyusunan laporan keberlanjutan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Memiliki laporan keberlanjutan yang baik juga akan menjaga dan meningkatkan reputasi perusahaan. Anda bisa menghubungi Sooca Design untuk berkonsultasi dalam penyusunan laporan keberlanjutan perusahaan Anda. Kunjungi juga akun instagram kami di @soocadesign.

Download Company Profile

Kategori