Apa yang membuat sebuah perusahaan terpuruk atau bahkan bangkrut? Banyak faktor penyebabnya. Tata kelola yang buruk adalah salah satunya. Faktanya, tidak sedikit perusahaan yang mengalami kerugian akibat tata kelola yang buruk. Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan yang ingin terus eksis untuk menerapkan konsep GCG (good corporate governance) atau tata kelola perusahaan yang baik .
Pengalaman membuktikan, perusahaan yang menerapkan tata kelola yang baik, maka memiliki kinerja keuangan yang bagus dan mampu melewati krisis. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sebagai contoh konkret, bila ada bank yang bangkrut, penyebabnya bukan karena persaingan, melainkan ada praktik-praktik kecurangan di dalamnya, seperti pencurian oleh pemiliknya.Â
Contoh konkret lainnya di Indonesia bisa dilihat dari pelanggaran kasus GCG oleh perusahaan migas multinasional pada tahun 2017 yang dipicu oleh ketidaksesuaian gaji dan temuan ketidaksesuaian laporan oleh BPK; pelanggaran kasus GCG oleh perusahaan asuransi nasional terkait program jaminan yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan dan sebagainya.
Alasan Mengapa Perusahaan Wajib Menerapkan Konsep GCG
Pada lingkup yang lebih luas, tidak atau minimnya penerapan konsep GCG turut memberi dampak signifikan terhadap terjadinya krisis ekonomi dan krisis kepercayaan para investor, seperti yang terjadi di Amerika Serikat (AS) pada awal tahun 2000 dan tahun 2008. Untuk mengatasi krisis tersebut, pemerintah AS salah satunya mengeluarkan Sarbanes-Oxley Act di tahun 2002. Undang-Undang ini berisikan penataan kembali akuntansi perusahaan publik, tata kelola perusahaan, dan perlindungan terhadap investor. Oleh karena itu, Undang-Undang ini menjadi acuan awal dalam penjabaran dan penciptaan GCG di berbagai negara.
Mengapa tata kelola perusahaan yang buruk dapat berimbas pada berbagai krisis di sebuah negara atau bahkan di tingkat regional? Joel Balkan (2002) mengatakan bahwa perusahaan (korporasi) saat ini telah berkembang dari sesuatu yang relatif tidak jelas menjadi institusi ekonomi dunia yang amat dominan. Kekuatan tersebut terkadang mampu mendikte hingga ke dalam pemerintahan suatu negara. Sayangnya, perusahaan menjadi tidak berdaya dalam menghadapi penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh para pelaku bisnis yang berpengaruh di perusahaan tersebut.Â
Hal ini tidak terlepas dari perilaku tidak etis yang dilakukan oleh para pelaku bisnis yang memang dimungkinkan karena kekuatan mereka yang sangat besar. Sebagian perilaku tidak etis tersebut bahkan sudah masuk kategori kriminal.
Fungsi Penerapan GCG Dalam Perusahaan Dalam Jangka Panjang
Perusahaan tanpa tata kelola yang baik bak sayur tanpa garam. Dikhawatirkan, perusahaan tanpa tata kelola yang baik hanya berorientasi jangka pendek dan cenderung mengejar keuntungan dengan cara instan.Â
Nah, kebalikannya, perusahaan yang menerapkan konsep GCG berorientasi jangka panjang. Hal ini karena, secara teori, GCG merupakan sebuah konsep yang akhirnya dapat membuat sebuah sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan atau organisasi dalam menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder.Â
Konsep GCG memperjelas dan mempertegas mekanisme hubungan antarpemangku kepentingan di dalam suatu perusahaan yang mencakup:
- Hak-hak para pemegang saham (shareholder) dan perlindungannya,
- Peran para karyawan dan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) lainnya,
- Pengungkapan (disclosure) yang akurat dan tepat waktu,
- Transparansi terkait dengan struktur dan operasi perusahaan,
- Tanggung jawab dewan komisaris dan direksi terhadap perusahaan itu sendiri kepada para pemegang saham dan pihak lain yang berkepentingan.
Jadi, penerapan GCG merupakan salah satu kunci sukses perusahaan untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang, sekaligus memenangkan persaingan bisnis global. Pasalnya, untuk memenangkan persaingan global antarnegara yang makin kompetitif hanya dapat dilalui melalui keberhasilan korporat/perusahaan/organisasi di negara tersebut terhadap korporat negara lain.Â
Dengan kata lain, kunci keberhasilan perusahaan di lingkup yang lebih luas adalah memenangkan persaingan antarkorporat. Jadi, kuat atau terpuruknya, pulih atau tetap terpuruknya perekonomian suatu negara tergantung pada kualitas korporat di negara masing-masing.
Yang jelas, penerapan konsep GCG dapat membantu memastikan manajemen dapat berjalan dengan baik. Tetapi, manajemen tidak boleh cukup puas hanya dengan memastikan bahwa proses pengelolaan manajemen berjalan secara efisien.
Ketika perusahaan sudah menetapkan arahan strategis sesuai dengan harapan pemangku kepentingan, perusahaan itu harus melakukan manajemen risiko (risk management) untuk merespons ketidakpastian yang mungkin terjadi. Setelah itu, perusahaan harus memantau dan memastikan bahwa seluruh kebijakan, pengendalian, dan peraturan yang berlaku tersebut dipatuhi melalui sistem manajemen kepatuhan (compliance).Â
Jadi, apakah perusahaan Anda sudah melakukan penerapan GCG dengan tepat?
Related Post: Manfaat GCG Bagi Keberlangsungan Bisnis Jangka Panjang
Sumber:
- Â yefadvisor.com/pentingnya-penerapan-gcg/Â
- nasional.tempo.co/read/1160201/nilai-perusahaan-naik-investasi-mengalir/full&view=ok
- idiotsbrainn.blogspot.com/2016/06/good-corporate-governance.html
- kumparan.com/teddy-kozuma/good-corporate-governanceÂ