Program Pemberdayaan Masyarakat – Apakah masyarakat sekitar perusahaan memiliki pengaruh terhadap keberlanjutan sebuah perusahaan? Apakah kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar cukup dilakukan dalam kegiatan yang sifatnya hanya sesekali atau tidak rutin? Apakah perusahaan benar-benar bisa menjadi entitas mandiri tanpa memiliki keterhubungan dengan masyarakat sekitar ?
Pertanyaan-pertanyaan di atas menjadi perdebatan yang sempat berkepanjangan di dunia bisnis. Namun, kesimpulan jawabannya mengerucut bahwa keberlanjutan perusahaan tak akan terwujud tanpa adanya pengaruh dari masyarakat sekitar. Lebih spesifik, perusahaan sangat dianjurkan memiliki program pemberdayaan masyarakat di sekitarnya. Perusahaan perlu menilai masyarakat sekitar sebagai aset yang harus dijaga untuk kesinambungan berjalannya roda perusahaan itu sendiri.
Program Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Upaya Memandirikan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memberikan daya (empowerment) atau penguatan (strengthening) kepada masyarakat. Menurut Fahrudin (2012:96-97), pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memampukan dan memandirikan masyarakat yang dilakukan dengan upaya sebagai berikut:
1. Enabling
yaitu menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang. Titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia, setiap masyarakat memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu dengan cara mendorong (encourage), memotivasi dan membangkitkan kesadaran (awareness) akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya.
2. Empowering
yaitu meningkatkan kapasitas dengan memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat. Perkuatan ini meliputi langkah-langkah nyata seperti penyediaan berbagai masukan (input) serta pembukaan akses kepada berbagai peluang yang dapat membuat masyarakat menjadi makin berdayaan.
3. Protecting
yaitu melindungi kepentingan dengan mengembangkan sistem perlindungan bagi masyarakat yang menjadi subjek pengembangan. Dalam proses pemberdayaan harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena kekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat. Melindungi dalam hal ini dilihat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah.
Dalam praktiknya, pemberdayaan masyarakat oleh perusahaan diaplikasikan dalam program corporate social responsibility (CSR). Chairil (2007: 285) menyampaikan bahwa program CSR ditujukan agar para pelaku bisnis, baik sektor industri dan korporasi, dapat turut berperan dalam perutumbuhan ekonomi yang sehat, dengan memperhatikan faktor lingkungan hidup.
Kekurangan Program Pemberdayaan Masyarakat
Namun, dalam kesimpulan penelitian yang dilakukan Nursahid (2006: 26) pada tiga perusahaan BUMN, sebagian besar derma atau bantuan sosial diberikan ketika BUMN masih bersifat karitatif (charity) daripada filantropi. Bantuan tersebut masih terfokus pada pemenuhan kebutuhan sesaat dan belum mampu menyentuh aspek-aspek strategis ekonomi pembangunan masyarakat di sekitar wilayah kerja.
Meskipun secara normatif penyelenggaraan CSR didorong oleh kesadaran akan tanggung jawab sosial, di dalam pelaksanaannya masih dibayangi oleh pencitraan positif dari perusahaan saja. Secara garis besar, perusahaan belum memiliki sebuah perancaaan strategis atau cetak biru pelaksanaan program yang komprehensif terhadap pelaksanaan program (Ardianto dkk, 2011).
Padahal, main issue atau dalam pelaksanaan program perlu adanya pelibatan dan pengembangan masyarakat, yang kemudian difokuskan pada tiga pilar utama, yaitu people, profit, dan planet.
Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Sustainability Report
Pemberdayaan masyarakat dalam sustainability report menjabarkan berbagai program pemberdayaan masyarakat sekitar seperti di bawah ini.
1. Budidaya pupuk kompos
Hasil pelapukan bahan organik ini yang umum dikenal masyarakat sebagai kompos. Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang dikenal luas di masyarakat. Kompos berasal dari hasil pelapukan dari bahan organik, baik secara sengaja maupun tidak disengaja. Bila didefinisikan secara lengkap, maka kompos adalah sisa-sisa bahan organik yang telah mengalami pelapukan, bentuknya berubah (menjadi seperti tanah), tidak berbau, dan mengandung unsur yang dibutuhkan tanaman.
Kompos juga merupakan salah satu jenis pupuk organik yang berasal dari penguraian/dekomposisi bahan organik yang dilakukan oleh mikroorganisme aktif (bakteri/jamur/mikroba). Salah satu bahan yang sangat potensial untuk diolah menjadi kompos adalah sampah organik rumah tangga. Pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos memiliki manfaat ganda, yaitu mengatasi masalah sampah rumah tangga, sekaligus mendapatkan pupuk organik yang sangat bermutu.
Pada tahun lalu, perusahaan telah memberdayakan lebih dari 100 kepala keluarga dalam program budidaya pupuk kompos ini. Angka ini meningkat 15% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
2. Sabun ramah lingkungan
Bekerjasama dengan salah satu yayasan, perseroan sejak tahun 2018 memberikan pelatihan keterampilan pembuatan sabun ramah lingkungan untuk ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di kelurahan wilayah perusahaan berada. Mereka juga dibekali pengetahuan mengenai teknik pemasaran produk.
Sampai saat ini, para ibu PKK tersebut sudah mampu menerima pesanan sabun ke luar Pulau Jawa. Sabun ramah lingkungan sendiri ternyata lebih baik digunakan daripada sabun anti bakteri. Hal ini dikarenakan sabun anti bakteri diproduksi secara sintetis yang justru dapat merusak kesehatan dan lingkungan Anda. Mungkin sebagian orang mengenal bahan dasar triclosan di berbagai produk sabun mandi, sabun cuci tangan, deterjen, dan lain sebagainya. Namun, tahukah Anda bahwa produk berbahan dasar tersebut ternyata dinyatakan beracun oleh EPA (Badan Perlindungan Lingkungan).
The Orthodontic Cyber Journal juga melaporkan bahwa penggunaan triclosan yang dikembangkan sekitar 30 tahun lalu ini banyak sekali digunakan pada produk rumah tangga termasuk sabun dengan merk terkenal. Badan Perlindungan Lingkungan telah mendaftarkan triclosan yang ditemukan dalam sabun antimikroba dan antibakteri sebagai pestisida. Hasil studi dari Proceedings of the National Academy of Sciences juga membuktikan bahwa penggunaan triclosan berdampak negatif pada kesehatan jantung dan otot tubuh. Studi lain juga mengatakan bahwa bahan triclosan ternyata dapat merusak hormon tiroid pada tikus. Kondisi ini tidak akan ditemukan pada sabun ramah lingkungan.
Cara membuatnya juga tidak terlalu sulit. Komposisi sabun terdiri dari minyak-minyak sari nabati, seperti zaitun, minyak kelapa, clays (tanah liat/lumpur), air, dan butters (mentega). Untuk pewarnaan, lumpur, kacang-kacangan, bambu arang dan moringa (kelor) bisa digunakan.
Demikian contoh pemberdayaan masyarakat yang bisa dimasukkan ke dalam laporan keberlanjutan (sustainability report). Semoga informasi kali ini dapat membantu Anda untuk lebih memperhatikan tentang pemberdayaan masyarakat sekitar sebagai upaya menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan dalam jangka panjang.
Agar memudahkan penyusunan sustainability report sebaiknya menyewa jasa pembuatan sustainability report kepada agensi yang sudah berpengalaman dan handal seperti Sooca Design. Tidak hanya membuat sustainability report saja, namun Sooca Design juga memberikan layanan sustainability report BPR dan pembuatan pedoman GCG perusahaan. Segera hubungi Sooca Design untuk mendapat penawaran lainnya!
Related Post: Bagaimana Peran Perusahaan Memandang SDM yang Dimilikinya?
Sumber:
Pedoman Laporan Keberlanjutan Perusahaan GRI4
Laporan Keberlanjutan Ancol 2019
kajianpustaka.com/2017/11/tujuan-prinsip-dan-tahapan-pemberdayaan-masyarakat