Setiap tahun perusahaan selalu melaporkan kinerja perusahaannya melalui annual report. Laporan tahunan ini biasanya memuat berbagai informasi penting yang ada pada perusahaan. Mulai dari profil perusahaan, sambutan dewan direksi, laporan keuangan dan kegiatan yang dilakukan perusahaan selama periode satu tahun. Semua bagian yang terdapat dalam laporan tahunan ini dibuat semaksimal mungkin hingga menghasilkan sebuah laporan yang bukan hanya informatif, tapi juga komunikatif dan menarik. Begitu juga dengan dengan pembuatan sustainability report atau laporan keberlanjutan. Dalam laporan ini perusahaan harus bisa menjelaskan apa saja yang telah dilakukan untuk lingkungan sekitarnya. Perusahaan yang didirikan untuk mencapai target produksi atau pelayanan bukan hanya mempunyai kewajiban untuk menyejahterakan karyawannya tapi juga bertanggung jawab dalam memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Terlebih, mulai tahun 2019 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberlakukan aturan baru yaitu kewajiban bagi beberapa perusahaan untuk membuat sustainability report. Apabila annual report lebih merujuk pada laporan kinerja perusahaan, pembuatan sustainability report memiliki informasi laporan tentang kontinuitas layanan yang diberikan perusahaan pada pihak-pihak yang menjadi tanggung jawabnya seperti stakeholders dan publik. Dalam pembuatannya, sustainability report dapat dibuat secara terpisah maupun terintegrasi dalam laporan tahunan (annual report).
Beberapa Alasan Pembuatan Sustainability Report Terpisah Dari Annual Report :
a. Sustainability Report berperan menjadi alat komunikasi bagi manajemen dengan para stakeholder untuk menyampaikan pesan bahwa perusahaan telah menjalankan sustainable development.
b. Memperoleh image baik (citra positif) dari stakeholder.
c. Pencarian legitimasi dari stakeholder.
Dengan pentingnya pembuatan sustainability report, maka tidak jarang perusahaan yang mencari jasa pembuatan sustainability report. Proses pembuatan Sustainability Report dilakukan melalui 5 (lima) tahapan, yaitu :
1. Penyusunan kebijakan perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan membuat kebijakan yang berkaitan dengan sustainability development, kemudian mempublikasikan kebijakan tersebut beserta dampaknya.
2. Tekanan pada rantai pemasok (supply chain). Harapan masyarakat pada perusahaan untuk memberikan produk dan jasa yang ramah lingkungan juga memberikan tekanan pada perusahaan untuk menetapkan standar kinerja dan sustainability reporting kepada para pemasok dan mata rantainya.
3. Keterlibatan stakeholders.
4. Voluntary codes. Dalam mekanisme ini, masyarakat meminta perusahaan untuk mengembangkan aspek-aspek kinerja sustainability dan meminta perusahaan untuk membuat laporan pelaksanaan sustainability. Apabila perusahaan belum melaksanakan, maka perusahaan harus memberikan penjelasan.
5. Mekanisme lain adalah rating dan benchmarking, pajak dan subsidi, ijin-ijin yang dapat diperdagangkan, serta kewajiban dan larangan.
Sooca Design menyediakan jasa pembuatan sustainability report, sustainability report BPR, dan pedoman GCG bagi perusahaan Anda. Dengan sumber daya yang lengkap, kami juga memiliki pengalaman dan kompetensi dalam menjadi referensi terpercaya bagi perusahaan Anda yang membutuhkan jasa pembuatan sustainability report. Bersama tim yang profesional, kami siap menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan perusahaan Anda untuk menghasilkan sustainability report berkualitas sebagaimana yang perusahaan Anda butuhkan. Segera hubungi tim marketing Sooca Design melalui kontak. Jangan tunda untuk meningkatkan bisnis Anda bersama Sooca.