Saat ini telah terjadi perubahan yang cukup mendasar dalam menjalankan operasional bisnis secara global. Apabila dalam era sebelumnya, perusahaan hanya menitikberatkan bisnisnya pada pencapaian profit yang sebesar-besarnya (profit oriented), saat ini perusahaan dituntut untuk lebih memperhatikan tanggung jawab sosial dan dan lingkungannya yang dinilai melalui program Customer Social Responsibility (CSR).
Prinsip Dalam Penyusunan Laporan Keberlanjutan
Program CSR ini, kemudian diungkapkan dalam bentuk laporan keberlanjutan (Sustainability Report) untuk menginformasikan kinerja perusahaan dalam aspek ekonomi, sosial dan lingkungan kepada seluruh stakeholder. Laporan keberlanjutan ini dinilai penting sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi perusahaan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, prinsip dalam penyusunan laporan keberlanjutan perusahaan menjadi sangat penting bagi perusahaan, khususnya di industri manufaktur.
Dapat disimpulkan pula bahwa, pada masa sekarang ini suatu perusahaan tidak hanya bertanggung jawab kepada shareholders (pemegang saham) perusahaan saja, akan tetapi juga pada seluruh stakeholder (pemangku kewenangan) baik yang terkait secara langsung dengan perusahaan maupun yang tidak.
Perusahaan Manufaktur Di Indonesia
Skala industri yang terbesar saat ini di Indonesia adalah industri manufaktur. Industri manufaktur adalah suatu industri yang memproses bahan mentah menjadi bahan jadi yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat.
Menurut Jakarta Stock Exchange Industrial Classification (JASICA), industri ini dikelompokkan menjadi tiga sektor. Sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri dan sektor industri barang konsumsi. Setiap sektor industri tersebut kemudian dibagi lagi menjadi beberapa sub kategori.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2018, industri manufaktur menjadi salah satu industri penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi. Hal ini dipengaruhi oleh adanya pertumbuhan yang cukup signifikan dari salah satu sektor, yaitu sektor industri barang konsumsi.
Dalam kegiatan operasional sehari-hari, terutama dalam kegiatan produksi barang yang dilakukan oleh perusahaan industri manufaktur, dihasilkan limbah produksi yang mengakibatkan pencemaran lingkungan apabila tidak segera ditangani dengan baik. Limbah tersebut akan menghasilkan dampak-dampak negatif yang dapat mengganggu masyarakat dan lingkungan sekitar.
Customer Social Responsibility (CSR)
Untuk menanggapi dan meredam isu-isu lingkungan tersebut, perusahaan manufaktur dapat menerapkan program Customer Social Responsibility (CSR). CSR atau yang disebut juga sebagai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.
Karena itu, suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya tidak dapat semata-mata hanya berorientasikan pada aspek ekonomi saja, tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan sekitar yang akan terjadi.
Dasar Hukum CSR Bagi Perusahaan Manufaktur
Yang menjadi dasar hukum dilaksanakannya program CSR adalah undang-undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Hal ini dipaparkan dalam Pasal 15, yang mewajibkan penanam modal untuk melaksanakan tanggung jawab sosial.
Kewajiban pelaksanaan tanggung jawab sosial ditegaskan lagi dalam Pasal 74 undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 66 UU Perseroan Terbatas juga sudah mewajibkan penyusunan laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang menjadi bagian dari laporan tahunan.
Mengenai laporan keberlanjutan juga ditegaskan kewajiban penyusunannya oleh POJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik, yang pada pasal 10 ayat 1 mengatur bahwa “LJK, emiten dan perusahaan publik wajib menyusun laporan keberlanjutan”.
Laporan keberlanjutan merupakan inovasi baru dari regulator untuk merespon keinginan publik dalam hal transparansi kinerja perusahaan terhadap kepedulian korporasi dalam keselamatan lingkungan dan alam sekitar sebagai hasil proses bisnis yang dijalankan.
Prinsip Dalam Penyusunan Laporan Keberlanjutan Perusahaan Manufaktur
Dalam penyusunan laporan keberlanjutan, perusahaan harus memahami standar internasional yang telah ditetapkan oleh Global Reporting Initiative (GRI). Menurut GRI, terdapat dua prinsip dalam penyusunan laporan keberlanjutan. Dua prinsip tersebut adalah prinsip untuk menentukan isi laporan dan prinsip untuk menentukan kualitas laporan.
Prinsip untuk menentukan isi laporan terbagi menjadi 4 aspek, yaitu inklusivitas stakeholder, konteks keberlanjutan, materialitas dan kelengkapan. Sementara, prinsip untuk menentukan kualitas laporan dibagi menjadi 6 aspek, yaitu keseimbangan, perbandingan, akurasi, ketepatan waktu, kejelasan dan keandalan. Semua aspek tersebut saling berkaitan satu sama lain yang akan menentukan kualitas laporan keberlanjutan sebuah perusahaan.
Menurut GRI, laporan keberlanjutan adalah praktik dalam mengukur dan mengungkapkan aktivitas perusahaan sebagai tanggung jawab kepada seluruh stakeholder mengenai kinerja organisasi dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Sampai saat ini, GRI merupakan panduan pelaporan berkelanjutan yang paling banyak dipakai dan diterima secara global. GRI Standard dipercaya untuk menjadi panduan dalam penerapan pembangunan berkelanjutan. Diharapkan, dengan mengikuti panduan yang telah ditetapkan oleh GRI akan memudahkan perusahaan, khususnya yang bergerak di sektor manufaktur, untuk menghasilkan laporan keberlanjutan yang strategis, fokus, terpercaya dan mudah dimengerti oleh seluruh stakeholder.
Soocadesign hadir membantu Anda dalam penyusunan laporan berkelanjutan atau sustainability report sebagai penyedia jasa pembuatan Sustainability Report, SR BPR serta jasa pembuatan pedoman GCG perusahaan. Dengan Soocadesign, Anda dapat menyajikan informasi dengan desain yang tepat, menarik, dan efektif. Kunjungi soocadesign.com untuk mengetahui lebih lanjut dan menemukan penawaran menarik untuk layanan pembuatan Laporan Berkelanjutan untuk perusahaan Anda.